Pada siang hari nan cerah selepas istirahat makan siang kami semua berkumpul di loby hotel menunggu bus Abu Sarhad menjemput. Satu persatu peserta umroh masuk ke dalam bus yang nampaknya beda dengan yang biasa kami tumpangi saat city tour, bus terlihat lebih baru. Dari balik jendela bus kami melihat koper-koper yang sudah sedari pagi kami serahkan ke pihak travel agent. Setelah semua siap bus yang kami tumpangi melaju dengan kecepatan rendah saat keluar dari kota Mekkah, menambah suasana haru saat meninggalkan kota tercinta. Keluar dari kota Mekkah bus berjalan dengan kecepatan penuh. Awalnya diri ini agak khawatir akan mabuk perjalanan, namun dengan kondisi bus yang baik dan jalan disana yang ternyata sangat mulus dan tidak banyak berbelok atau naik turun justru malah membuat saya sangat menikmati perjalanan menuju Madinah. .
Perjalanan selama hampir 6 jam itupun kami lalui dengan suasana khidmat. Sesekali bus berhenti untuk beristirahat dan menunaikan shalat wajib. Kami sampai di kota Madinah sekitar jam 8 malam, dan sesampainya di hotel pihak agent langsung mengarahkan kami untuk menuju restoran yang ada di hotel tersebut untuk makan malam.
Di Madinah kami menginap di hotel Durat Al Andalus, letaknya sangat dekat dengan masjid Nabawi. Dengan lokasi hotel yang sangat dekat dengan pintu masuk masjid no. 22 sangat memudahkan kami keluar masuk hotel dan masjid Nabawi. Jalanan menuju pintu masjid di dominasi dengan toko-toko yang menjajakan oleh-oleh khas Arab Saudi. Tak ayal banyak jamaah yang nyangkut di area pertokoan tersebut untuk berbelanja setelah beribadah.
Malam pertama kami lalui dengan beristirahat di hotel dan bersiap untuk ibadah esok subuh. Satu jam sebelum shalat subuh dilaksanakan kami sudah bergegas menuju ke masjid untuk qiyamulail dan itikaf sampai waktu subuh tiba. Dan ternyata betul suhu di Madinah lebih dingin dari Mekkah, saat itu kami disana saat musim dingin, jadi benar-benar berasa seperti di negeri bersalju. Untunglah kami sudah mempersiapkan baju tebal berlapis jaket sehingga udara dingin tidak mengurangi kenyamanan kami beribadah.
Seperti biasa setelah rangkaian ibadah subuh selesai kami kembali ke hotel dan istirahat sarapan pagi. Agak sedikit terkejut karena saat pagi hari restoran sangat ramai, karena dari beberapa travel agent menggunakan restoran ini untuk sarana kuliner. Namun semuanya bisa berjalan tertib dan saling mengerti dimana setiap peserta yang sudah selesai makan segera meninggalkan meja tanpa bersantai sejenak untuk berbincang.
Melalui broadcast message sang mutawwif menginformasikan bahwa jam 09.00 kami diminta berkumpul di loby untuk kemudian berziarah ke makam Rasulullah Muhammad SAW. Dan sesuai jadwal kamipun berkumpul untuk kemudian menuju ke Raudah dan Makam Nabi. Antrian mengular saat kami tiba disana. Mengingat kapasitas Raudah yang tidak terlalu lebar kami pun harus bergantian dengan jamaah lain untuk bisa berada di sana. Setelah sekitar 30 menit akhirnya kami sampai di Raudah dan bisa shalat sunah disana. Fyi, disana hanya diperbolehkan untuk shalat sunah dan berdoa dengan batas waktu sekitar 10-15 menit karena kami harus bergantian dengan yang lainnya.
Alhamdulillah saat itu entah kenapa kami terbawa arus jamaah sehingga sampai di bagian paling tepi dari Raudah yang paling dekat dengan makam Nabi, alhamdulillah, sesuatu yang tidak terduga dan tidak di rencana. Sesi ziarah nabi pun selesai dan kami semua keluar dari masjid dan berkumpul di sekitar masjid untuk melanjutkan untuk ziarah ke makam Baqi. Sayangnya dari kejauhan pintu makam terlihat ditutup sehingga kami membatalkan rencana ziarah makam Baqi tersebut dan berkumpul di pelataran masjid dengan hamparan karpet merah sambil mendengarkan tausiyah dari ustadz yang mendampingi kami.
Saat tausiyah berlangsung terlihat pemandangan yang sangat menyenangkan dimana orang-orang disana berlomba untuk bersedekah. beberapa kali kami mendapat pembagian sedekah tersebut baik itu kurma, buah atau air minum.
Kami duduk di pelataran sampai waktu shalat dhuhur tiba dan dilanjutkan dengan shalat dhuhur, istirahat makan siang, shalat ashar kajian sore dan rangkaian kegiatan ibadah lainnya sampai malam menjelang dan kami menyudahi ibadah hari itu dengan istirahat di hotel. Story hari pertama di Madinah sampai sini dulu yaaa :)